
Aksi Protes Aliansi Perempuan Indonesia (API) berlangsung di depan Gedung DPR RI, Rabu (3/9). Mengusung tema “Perempuan Melawan Kekerasan Negara,” aksi ini ditujukan sebagai peringatan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan kekerasan negara yang belakangan ini kerap terjadi.
Dalam aksi tersebut, Aliansi Perempuan Indonesia menyampaikan tiga tuntutan utama, yaitu:
- Stop pemborosan uang rakyat untuk kepentingan pribadi para pejabat.
- Hentikan represifitas terhadap rakyat, aksi protes bukan makar atau terorisme.
- Berikan keadilan bagi korban.

Aksi hari ini merupakan puncak dari kegelisahan API terhadap maraknya kekerasan dan represifitas yang dilakukan oleh negara. “Kalau bentuk represinya sendiri sudah banyak melihat tidak hanya di berita tapi media sosial. Yang paling kelihatan banget misalnya ketika ada yang berkumpul, ada yang berdemonstrasi itu dibubarkan paksa dengan menggunakan gas air mata,” ucap Bulby selaku anggota Aliansi Perempuan Indonesia.
Bentuk-bentuk represifitas yang disoroti tidak hanya berupa kekerasan fisik, seperti penggunaan gas air mata atau kekerasan terhadap massa aksi, tetapi juga bentuk-bentuk subtil seperti kriminalisasi, ancaman, hingga pelecehan seksual yang secara khusus menarget perempuan.
Perempuan yang bergerak hari ini membuktikan bahwa perjuangan menuju perubahan bukan hanya milik segelintir orang, melainkan gerakan kolektif yang lahir dari pengalaman nyata penindasan. Dan ketika perempuan bersatu, perubahan bukan sekadar harapan tetapi kepastian.
Reporter; Najwa Zahara, Bintang Bimantara
Juru Kamera; Jiddan Rahman, Raja Yuza
Asisten Koordinator Liputan; Fauza Gusriyan Nurulloh
Redaktur; Wulan Ramadhina, Aisyah Salsabila, Zaskia Nizwa Hairunisa, Erlina Ayu Lestari
Leave a Reply