
Enternusantara bersama Koalisi Masyarakat Sipil menyelenggarakan aksi Kreatif berupa pawai unjuk rasa dari terowongan Kendal hingga Ikatan Restoran dan Taman Indonesia Monas, Jumat (19/9). Mengusung tema “Draw The Line,” aksi ini ditujukan sebagai protes atas ketidakadilan iklim dan menyempitnya ruang demokrasi. Terdapat empat tuntutan utama, diantaranya:
1. Solusi dari Rakyat, Bukan Elit.
2. Lindungi Rakyat, Bukan Oligarki.
3. Pajaki Si Kaya dan Si Perusak.
4. Mendorong Sistem Energi yang Bersih dan Berkeadilan.

Aksi ini merupakan puncak dari kegelisahan masyarakat terhadap ketidakadilan iklim dan menyempitnya ruang demokrasi. “Melihat kalau misalkan permasalahan di Indonesia itu, terutama di isu lingkungan, itu sebuah fenomena atau sebuah akumulasi kemarahan dari masyarakat terkait entah itu dari sisi lingkungannya, dari sisi hak asasi manusia,” ucap Satya Fikri selaku volunteer Enternusantara.
Aksi kreatif ini menjadi wadah bagi suara-suara yang selama ini terpinggirkan. Bahwa krisis lingkungan di Indonesia tidak bisa lagi dipandang sebagai isu tunggal, melainkan simpul dari berbagai masalah, mulai dari kerusakan ekologis hingga pelanggaran hak asasi manusia.
Lebih lanjut menurut Satya, “Karena kita juga sebagai Gen Z, sebagai anak muda yang sebenarnya kita yang dirugikan, karena udah sama di saat ini kita hidup di bumi yang sudah rusak, terus ditambah kita juga kan hidup bertahun-tahun di masa depan, di generasi yang akan datang kan ya kita-kita juga yang kena kan.”
Reporter; Fauza Gusriyan Nurulloh
Juru Kamera; Ahmad Naufal
Asisten Koordinator Liputan; Raihan Alfatir
Redaktur; Erlina Ayu Lestari, Wulan Ramadhina
Leave a Reply